Liputan6.com, Jakarta Salah satu hal yang cukup vital dalam proses pembuatan lagu adalah sang penulis atau penciptanya itu sendiri. Polemik seputar kesejahteraan para pencipta lagu pun masih terus bergulir hingga hari ini. Hal inilah yang menyulut Badai untuk lebih peduli pada nasib para pencipta lagu.
Musisi bernama lengkap Doadibadai Hollo itu, selama ini prihatin atas banyaknya para pencipta lagu yang masih hidup dalam kesulitan ekonomi. Tak hanya itu, Badai juga masih menyayangkan banyaknya bibit-bibit berbakat para pencipta lagu, masih minim pengetahuan dalam memasarkan karya-karya mereka.
Berangkat dari hal-hal tersebut, Badai pun kini tengah menggencarkan sebuah program khusus untuk para pencipta lagu di bawah perusahaannya. Badai menggelar sebuah seminar atau workshop yang pesertanya merupakan para pencipta lagu yang ingin mendapatkan wadah agar bisa lebih berkembang.
“Gua sendiri sekarang pada 2025 baru saja meresmikan perusahaan baru dari Suara Badai, namanya PT Badai Musika Kreasi. Di bawahnya, ada Badai Music Production (BMP) dan 78 Records, perusahaan rekaman gua yang kecil-kecilan, masih menerima rekan artis-artis baru. Kalau BMP Itu bisnisnya adalah artist management dan ada digital content, sudah mengerjakan jingle product,” ucap Badai terlebih dahulu memperkenalkan lini usahanya di bidang musik, saat berkunjung ke kantor Liputan6.com di Gedung KLY, Rabu (15/1/2025).
“Di dalam BMP itu juga ada bisnis tentang edukasi musik. Jadi di tahun 2025 ini Gua bakal bikin songwriting camp. Kami buat seminar dua hari, ada yang menginap dan tidak, untuk para songwriter baru. Mereka yang enggak tahu wadahnya, mau dikemanakan lagu-lagunya. mereka pengen workshop, langsung sama kopmposer-komposer favorit mereka,” urai Badai melanjutkan.