Ketika Syair Kehidupan ‘Menghipnotis’ Galeri Nasional

Tak pelak, penonton pun ikut bernyanyi sepanjang lagu, tentu dengan imajinasi dan kenangan masing-masing yang muncul kembali, dibawa lagu tersebut. Sebagian ada juga yang mengabadikannya melalui hand phone.

Tak sedikit bahkan, penonton yang menitikkan air mata.

“Meskipun ini bukan lagu God Bless, namun dalam format akustik dan dengan adanya om Donny yang meskipun belum pulih, sangat menyentuh,” ujar Danang Suryono, seorang penggemar musik yang hadir di konser.

Danang bercerita, lagu “Syair Kehidupan” membuatnya teringat saat memulai hidup mandiri, kost terpisah dari orang tua.

Sementara Tamie Mellini mengungkapkan, air matanya tak mau berhenti, terus membasahi pipi sepanjang lagu “Syair Kehidupan”, mbrebes mili.

Lebih dari itu, bagi Tamie, God Bless adalah panutan. Dia mengaku banyak belajar tentang kehidupan dari grup yang didirikan tahun 1973 itu.

“Mereka (God Bless) itu api dan mood booster buat saya,” ujar Tamie, yang juga perwakilan dari God Bless Community Indonesia (GBCI), komunitas penggemar God Bless. “Melihat bapak-bapak God Bless yang umurnya hampir dua kali lipat dari saya, semangatnya masih seperti itu, saya malu untuk menyerah.”

Suasana itu adalah secuplik bagian dari konser yang digelar God Bless saat menutup Pameran Retrospektif 50 Tahun perjalanan karier mereka di Galeri Nasional Indonesia yang digelar sejak 17 Februari 2024.