Liputan6.com, Jakarta Penyanyi hip-hop Yogyakarta yang pamornya sedang menanjak, Mario Zwinkel, meluncurkan single berjudul “Sapu Jagat” yang menggambarkan keajegan global. Di mata publik, istilah Sapu Jagat terlanjur sering dimaknai sebagai laga pembersihan, aksi fisik purifikasi, cenderung menghalalkan kekerasan.
Padahal tak selalu begitu. Pada hakikatnya, sapu jagat justru selalu bersifat pasifisme, tenang, dan damai. Lagu “Sapu Jagat” sejatinya julukan bagi doa singkat nan lengkap dan menyeluruh dalam kepercayaan Islam yang dipanjatkan untuk memohon kepada Allah agar selalu disertai kebaikan dunia maupun akhirat.
Esensinya hakiki, berupa integrasi keluhuran antara cinta, damai, dan persatuan. Tiga hakikat yang menjadi fondasi alasan “Sapu Jagat” dipilih dengan mantap sebagai single utama, tembang pembuka, sekaligus judul album kedua sang hulubalang hip-hop Tanah Air, Mario Zwinkle.
Sebagai single sekaligus album, “Sapu Jagat” sambung menyambung dan menyeluruh berkisah soal proses Mario Zwinkle menempuh jalan pembersihan hati melalui olah spiritual Islam yang populer dikenal sebagai Tasawuf atau Sufisme.