Digo dan timnya berharap lagu ini dapat menjadi sarana untuk menggugah kesadaran masyarakat agar lebih kritis dalam memilih pemimpin. Mereka ingin menyampaikan pesan moral bahwa setiap individu, sebagai pemilik rumah (Indonesia), harus peduli terhadap kondisi negara dan tidak memilih pemimpin yang dianggap tidak bijaksana.
Sementara itu, Moel Vallo menambahkan bahwa saat ini masyarakat merasa seperti tidak berada di rumah sendiri, merujuk pada perasaan kebingungan dan kekecewaan terhadap kebijakan yang dinilai tidak sesuai dengan kepentingan rakyat. Melalui lagu ini, mereka berharap masyarakat dapat memahami bahwa Indonesia adalah rumah bersama, dan setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menjaganya.
Moel Vallo juga menekankan bahwa lagu ini sebenarnya terinspirasi dari tokoh Wisanggeni dalam pewayangan, seorang tokoh yang terkenal bijaksana dan tegas dalam bersikap. Wisanggeni dikenal sebagai sosok ksatria yang memiliki kesaktian luar biasa namun juga bijaksana. Dengan inspirasi ini, Digo Dz dan timnya ingin menyampaikan pesan agar para calon pemimpin Indonesia memiliki kebijaksanaan dan sifat ksatria yang sejati.
Sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap kondisi negara, Digo Dz mengumumkan bahwa sebagian pendapatan dari royalti lagu ini akan didonasikan untuk pengembangan ekowisata Cisangku di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Tempat ini dipilih karena menjadi lokasi syuting video musik resmi lagu “Hikmat dan Bijaksana.”